Selasa, 11 Juni 2019

QUO VADIS


QUO VADIS HATI PEMERINTAH

Oleh:

Ade Nurpriatna Ibrahim





Pesta demokrasi sudah kita lewati, dalam sejarah bangsa ini pemilu 2019 adalah pemilu yang banyak meminta perhatian dan menguras energi masyarakat kita. Orang yang tadinya tidak pernah dengan politik hari ini mereka melek politik karena setiap hari disuguhi oleh tingkah laku elit politik petahana maka muncullah beberapa satire cebong dan kampret, PKI versus khilafah, perang total versus perang badar sampai isu makar digelindingkan untuk membungkam kedaulatan rakyat.     
          
Pemerintah ingin menghadirkan pemilu yang jujur dan adil, tapi semua ini dicederai dengan lahirnya insiden yang secara kasat mata, kita tidak bisa menapikan kebenaran tentang kecurangan pemilu yang dimulai dari kasus suara yang tercoblos untuk Paslon 01, salah input data, dan itu bukan hanya 1, 2, dan 3 angkanya, tetapi begitu fantastis.                 
Persoalan input data dan kecurangan belum selesai, muncul persoalan baru dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan melalui Dinas Provinsiny, petugas yang meninggal hampir 700 orang yg sakit 11.239 orang. Tapi mulutmu diam, hatimu beku,  kemanakah hati pemerintahku? Satu gajah mati kamu peduli.

Bangsa ini sudah memberikan kesempatan kepadamu mengabdi pada negara hampir 5 tahun, hal ini di buktikan dengan akan berakhirnya pemerintahanmu. Rakyat tidak banyak menuntut, hanya ingin pemilu jujur dan adil, dan terpilihlah presiden pilihan rakyat,  bukan presiden pilihan KPU dan pilihan quick count. Iedul Fitri dengan hati yang bersih dan tak apa-apa tak terbeli baju baru (baju dulag) yang penting presiden baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar